YOGYAKARTA,SNI. Net - Tiga Seniman terkenal asal Yogyakarta,Bandung Indonesia dan Haifa Israel mengikuti ajang pameran dalam bentuk arkeolog yang digelar di Kersan Art Fondation Kl. AS Samawat No. 154 Des 2 RT 06 Kersan,Tirtonirmolo Malang Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pameran yang dilaksanakan selama kurang lebih 2 Minggu mulai tanggal 7 Juli hingga 7 Agustus 2022 mendatang itu bertemakan Archaelogica Forms dengan dikuratori oleh Frigidanto Agung dan Anton Larenzo sebagai Esai nya .
Tiga seniman yang tak asing namanya dikancah international itu diantaranya Lenny Ratnasari Weichert berasal dari Yogyakarta Indonesia ,Michal Avrech berasal dari Haifa Israel dan Tondi Hasibuan berasal dari Bandung Indonesia.
Selaku Kurator Pameran ,Frigidanto Agung mengatakan ,”Bahwa melalui pemikiran tentang bentuk yang secara arkeologis yang kita kenal sehari-hari. Pameran lukisan ini kata dia dapat menyatukan bagaimana bentuk-bentuk arkeologi digunakan dalam sebuah lukisan, di lanskap, sebagai satu kesatuan bentuk, yang bersatu di ruang terbuka seperti alam yang kita kenal.
Lingkaran atau lingkaran yang kita jumpai di sebuah pohon itu selalu diukur dengan keliling batang ketika mempersepsikan ukuran pohon tersebut, Refleksi bentuk dan bulat. segitiga dan bujur sangkar menjadi dasar pemikiran, baik secara langsung maupun tidak langsung ketika kita mengonsep sebuah karya seni atau sastra,”ungkapnya.
Bahwa penggunaan bentuk selalu terjadi dalam seni lukis. Terlihat saat kita melukis gunung, bentuk segitiga menjadi dominan. Sedangkan saat membuat lingkaran dalam terbentuklah lingkaran. Sengaja atau tidak sengaja bentuknya menjadi sesuatu yang dilukis di atas kanvas atau kertas.
Bentuk tunggal dan jamak? Proses melihat bentuk didasarkan pada pola geometris yang dirancang sedemikian rupa dalam analisis visual. Sehingga dapat dilihat bagaimana penggunaan bentuk-bentuk tersebut dalam lanskap (pemandangan alam atau pemandangan kota) dapat ditemukan dalam berbagai bentuk.
Lebih lanjut Frigidanto Agung menjelaskan,”Penyatuan bentuk menjadi satu kesatuan yang lebih besar diartikan sebagai bentuk jamak, susunan besar yang tersusun dari bentuk tunggal. Sedangkan bentuk tunggal adalah bentuk yang terlihat utuh sesuai dengan bentuk aslinya. Meski tersusun dari bentuk yang sama akan menghasilkan bentuk aslinya. Seperti sebuah kotak yang terdiri dari kotak, lingkaran atau lingkaran yang terdiri dari beberapa bola akan menghasilkan bola. Hal ini membuat bentuk singular terlihat, sehingga bentuk singular tetap dapat dilihat dalam bentuk alam semesta bentuk.Bentuk awal kata Dia menentukan bagaimana alam semesta bentuk menjadi formasi selanjutnya,”kata Agung sapaan akrabnya.
Kembali ke bentuk-bentuk arkeologis, dalam pameran ini bentuk-bentuk tersebut menjadi pengamatan yang intens, karena memiliki keterkaitan arkeologis. Terutama pada tuntutan lingkaran dan segitiga, abstraksi yang biasanya terdapat pada lukisan. Seperti seniman Lenny Ratnasari Weichert, Michal Avrech dan Tondi Hasibuan, ketiga seniman ini menunjukkan pola dalam bentuk arkeologis dalam karya-karyanya,”ujarnya.
Meskipun abstraksi terlihat pada Tondi Hasibuan dalam karya-karyanya yang bertemakan pemandangan, namun ada kecenderungan bahwa mereka menampilkan bentuk segitiga. Sedangkan Lenny menampilkan lingkaran warna-warni dengan frontal. Sementara itu, Michal Avrech menempatkan lukisan pemandangan pegunungan (baik dataran rendah, tinggi dan miring yang menyertai lukisannya) yang mengandung posisi arkeologi yang sebenarnya.
Ketiganya mengungkapkan bahwa basis arkeologi dalam karyanya dengan formasi yang kita kenal. “Pameran “Bentuk Arkeologi” sebagai tema pameran ini mengungkapkan kedalaman apa yang disajikan dalam karya mereka secara mendasar. Jelas refleksi pemikiran bentuk sangat kuat”, kata Frigidanto Agung, kurator pameran dalam wawancara sebelum pembukaan Pameran.
Penulis : Frigidanto Agung
Editor. : Nasrul
0 Komentar